Ahad, 21 Jun 2009

GAMBARAN MUSLIM PAPUA

UMUM

Penduduk Papua 2 juta jiwa dan umat islam sekitar 25% dari semua penduduk. Mayoritas penduduk tersebar didaerah pegunungan yang sulit terjangkau. Hampir 80% penduduk di daerah pedalaman masih menganut agama animisme/agama nenek moyang. Sebagian kecil di kota Utara Papua menganut agama Kristen Protestan dan selatan Katolik.

Sejak Papua bersatu dengan Indonesia tahun 1962, proses da’wah dimulai tapi lamban perkembangannya karena faktor alam dan biaya. Sampai saat ini Papua kekurangan muballiqh untuk mengislamkan masyarakat terasing di pedalaman Papua. Kendala utama adalah tenaga-tenaga khusus membina umat. Maka sejak tahun 1990-an secara periodik sejumlah anak-anak Papua didatangkan di berbagai Pondok Pesantren di Pulau Jawa. Tujuannya kelak mereka mengembangkan dan buat Pondok Pesantren di daerah sendiri.

Sejauh ini prospek perkembangan agama islam di tanah Papua cukup bagus, tapi kendala utama tenaga da’i, biaya pengembangan pesantren, pembangunan sarana prasarana, misalnya tempat tinggal guru, asrama santri, honor guru-guru, tenaga guru agama adalah kendala pengembangan da’wah di Papua saat ini.

Untuk mengatasi ini maka kami sudah buat pesantren di tiga lokasi, tapi masih dalam tahap pengembangan. Kedepan Pondok-Pondok Pesantren baru di Papua ini dapat bekerja sama atau di bantu oleh Pondok-Pondok Besar di Pulau Jawa, baik dalam penyediaan tenaga guru, lebih khusus dalam management pengelolaan dan pengembangan sarana prasarana lainnya.

KHUSUS

Muallaf Walesi

Di Walesi Kabupaten Jayawijaya Wamena Papua pada tahun 1970-an pendudk Asli Papua masuk Islam. Sekarang dalam perkembangannya beberapa kampung sekitarnya telah menganut agama Islam. Sampai kini pengembangnnya sudah secara luas sampai ke daearah pelosok. Untuk memberitakan dan membina umat baru (muallaf tersebut) di Walesi telah didirikan sebuah Madrasah Ibtidaiyyah, Masjid, Puskesmas, asrama Putri dan Putra (Pondok Pesantren).

Dulu tahun 1979 didatangkan dua orang guru dari Jogja bantuan Rabithah ‘Alam Islami. Mereka bangun program semi Pondok Pesantren di Walesi. Hasilnya tahun 1990-an banyak melahirkan Qori” dan Qori’ah tingkat nasional mewkili Papua dari Pesantren ini. Kini semua jadi lain, dalam kenyataannya program sebagaimana Pondok Persantren umumnya di Pulau Jawa tidak difungsikan. Oleh Yapis (Yayasan Pendidikan Islam) Papua di buat seperti Panti Asuhan. Malah dijalankan oleh pengurus asrama sebagai asrama biasa milik kristen umumnya di Papua.

Saat ini eks Santri anak-anak Walesi tersebar di mana-mana di Papua ikut aktif mengembangkan islam. Sebahagian mereka dating melanjutkan studinya di Pondok Pesantren di Pulau Jawa. Saat ini di Walesi ada dua orang ustadz dari Madura didatang oleh Yapis. Dua orang alumni UIN Jakarta setelah selasai dari Pondok Pesantren selama 6 tahun dan lainnya 9 tahun maka sistem dan managemen mulai di perbaiki.

Inilah cikal-bakal kampung, sebagai Pusat Islam (Islamic Centre) di Wamena Papua. Didalam managemen pengelolaannya harus sesuai dengan system Pondok Pesantren di Jawa. Tidak sebagaimana pemahaman pola asrama saat ini berkembang di Papua.Kedepan harus dibenahi sebagaimana layaknya Pondok atau Meunasah di Jawa dan Aceh. Demikian harapan Pondok Pesantren “Al-Istiqomah Merasugun Asso”, Walesi, Wamena Papua dua lokasi baru lainnya. Saat ini jumlah santri 128 anak di tampung dan belajar mengaji disini. Sebahagian eks santri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Walesi Wamena Papua secara periodik dikirim keluar Papua. Mereka dibawa ke beberapa Pesantren di Pulau Jawa untuk melanjutkan tingkat Tsanawiyyah dan Aliyah dst.

PENGEMBANGAN BARU PONDOK PESANTREN DI PAPUA

Usulan

aat ini ada 3 Pondok Pesantren yang kami bangun. Kami sedang kembangkan Pondok pesantren dikalangan penduduk Asli dan dilingkungan transmigrasi (masyarakat muslim Urban).

Nama Pondok, Pengasuh dan Lokasi

  1. Pondok Pesantren “FIRDAUS ASSO”, dibawah Yayasan Mesjid Angkasa. Lokasinya di Komplek AURI Angkasapura Jayapura Utara Propinsi Papua. Pengasuh Pondok Pesantren ini Bapak KH. Muharam BA. Dan di bantu beberapa tenaga ustadz Putera Daerah. Disini masyarakatnya karena di kota sangat majemuk. Umat Islam umumnya bekerja di sektor pegawai kantoran. Penduduk muslim pribumi umumnya petani. Pendirian Pesantren disini sangat strategis misalnya ada dilingkungan masyarakat majemuk. Penduduk disini ada Muslim Pribumi, Polisi, AUI dan berdiri dilingkungan perumahan para pejabat Propinsi Papua yang umumnya bermukim disini.
  2. Pondok Pesantren “Darussalam Shaleh Lani”, Arso 13 Kerom Papua. Pengasuh Pondok Ustadz Firman Yelipele dan Abubakar Asso. Pondok ini dibawah pembinaan langsung oleh Wakil Bupati Kerom (juga, Ketua NU Papua). Disini umumnya yang beragama Islam adalah para trasnmigran dan ada bebrapa keluarga trnas lokal beragama Islam dari Walesi Wamena. Karena ada proses kristenisasi para petani muslim asal Jawa, maka Pesantren berdiri disini diharapkan mampu mengcounter dari pemurtadan. Lokasinya paling ujung timur Uatara Papua (perbatasan dengan negara tetangga (PNG).
  3. Pondok Pesantren “Al-Istiqomah MERASUGUN ASSO”, Walesi Wamena Papua. Ini termasuk Pondok Pesantren paling tua dan paling besar di Papua. Pengasuh Kepala Suku Tauluk Asso. Kampung ini selama ini di kenal sebagai lokasi Islamic Centre. 100% penduduk beragama Islam dan pribumi asli.

Adapun tiga lokasi dan nama Pondok-Pesantren diatas akan dijadikan sebagai pilot projeck pengembangan Islam melalui Pondok-Pesantren di Tanah Papua nantinya . Untuk menunjang perkembangan islam di Papua melalui Pondok Pesantren, maka kedepan masa pengbadian Santri-Santri senior Pondok-Pondok besar mengutus mereka datang di tiga lokasi Pondok Pesantren diatasd. Mereka mengabdi selama 1 tahun. Kerja sama dengan Pondok-Pondok besar seperti Ash-shiddiqiyyqh, Darunnajah, Gontor, Tebu Ireng sangat diharapkan mampu mengembanglan islam di Papua. Dan beberapa anak Papua berprestasi didatangkan di Pesantren besar di Jawa. Sebaliknya dapatlah sekiranya para Kiay dan Pengasuh Pondok-Pondok Pesantren besar di Jawa mengutus beberapa santri seniornya datang membantu ke Papua.

Harapan

Melalui wadah ini kami himbau umat islam Indonesia dan para pepimpinnya, atas dukungan pengembangan Pondok Pesantren dan agama islam di Tanah Papua.

Demikian harapan kerjasama dan dukungan sarana prasarana terutama biaya pengadaan asrama dan gedung sekolah jikal bakal madrasah ibtidaiyyah sampai perguruan tinggi islam di Papua nantinya kami usulkan disini. Atas segala dukungan dan bantuan para ulama dan khususnya umat islam Indonesia, kami ucapkan terimakasih. Billahitaufiq walhidayah;

Wassalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh.